Tentang Kupu-kupu

SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU

 1.Telur 
Telur kupu-kupu berukuran kecil, berbentuk bulat dan ada yang elips. Warna telur beranekaragam tergantung pada jenisnya, cangkang telur ada yang memiliki pola pahatan dan ada yang halus. Bagian bawah selalu rata, pada bagian atas telur terdapat lubang kecil disebut mikropile yang berfungsi sebagai tempat masuknya spermatozoid ke dalam telur. Kupu-kupu betina meletakan telurnya di atas daun yang merupakan pakan pakan ketika telur berubah menjadi ulat (Larva). 

 2. Larva
 Fase larva merupakan tahapan terpenting dalam metamorfosis, karena pada tahapan inilah larva mengalami fase metamorfosis pertumbuhan, umumnya larva kupu-kupu pemakan tumbuhan walaupun ada sebagian jenis larva kupu-kupu adalah pemakan daging, seperti pemakan kutu daun dan kutu prisai. Selain proses pertumbuhan larva juga mengalami pengetatan kulit yang berganti mengikuti pertumbuhan tubuhnya, Rata-rata larva berganti kulit sebanyak 5 atau 6 kali, walaupun beberapa jenis dapat berganti kulit hingga 20 kali. Ulat memiliki 3 pasang kaki sejati pada setiap segmen toraksnya dan 1-5 pasang kaki pengganti pada bagian abdomen.

 3. Pupa
 Fase pupa atau kepompong terjadi setelah larva dianggap cukup mengalami pergantian kulit dan menyediakan cadangan makanan, karena pada fase ini tidak ada pergerakan untuk beberapa hari sampai beberapa bulan atau lebih tergantung jenisnya. Kebanyakan pupa kupu-kupu ditemukan terpaut pada suatu benda tetap yang sedikit jauh dari tanah. Umumnya pupa kupu-kupu menggantungkan kepalanya kearah bawah melalui selapis sutera yang dipintal oleh ulat pada suatu benda yang terlindung sebelum berganti kulit.

 4. Imago
 Pada fase imago atau fase terakhir ini biasanya terjadi pada pagi dan malam hari, hal ini hal ini dimungkinkan untuk mengurangi penguapan pada tubuh kupu-kupu yang baru keluar melalui selubung belakang pupa yang terbelah, karena ketika keluar dari pupu kupu-kupu mesti mentransformasi air keseluruh bagian sayapnya dan kemudian mengeringkannya untuk waktu beberapa saat, setelah kupu-kupu mencapai ukuran normal kupu-kupu sudah bisa terbang untuk mencari makan dan melakukan reproduksi. 

                                     Sumber gambar: http://biologigonz.blogspot.com


kupu-kupu Taman Wisata Alam Cimanggu (ciwidey bandung)

TWAC (Taman Wisata Alam Cimanggu) memiliki luas kurang lebih  154 Ha dengan dengan ketinggian 1.225-1.350 meter dpl, vegetasi yang mendominasi adalah Eucalyptus alaba, rasamala, kayu manis, meranti, semak belukar, dan tanaman kopi serta teh, TWAC di kelola oleh suasta dan perhutani di bawah BKSDA melalui IPPA (Ijin Pengelolaan Pariwisata Alam), yang mana semua kawasan wisata yang ada di Ciwidey ini belum memiliki IPPA.

tempat-tempat wisata yang ada di TWAC atau sering dikenal dengan Ciwidey ini adalah, Kawah putih, Cimanggu Green hill park, Ranca upas, Ciamnggu hoot spring and cotage, cimanggu santuary, walini, dan Situ patenggang. semuanya memiliki aicon jual yang berbeda walaupun ada sebagian tempat wisata yang sama. kawah putih tentu dengan kawahnya, cimanggu green hill park ciamnggu santuary cimanggu hoot spring dengan kolam air panasnya, ranca upas dengan camping ground-nya, walini dengan air panas dan kebun teh, serta situ patenggang dengan sejarah batu cinta.

kegiatan praktek umum ekowisata yang dilaksanakan tanggal 28 juni sampai 15 juli 2012 mengenai kupu-kupu dengan metode jelajah di seluruh kawasan TWAC yang melingkupi tempat wisata Ciwidey di temukan 17 jenis kupu-kupu dari 3 familly, habitat kupu-kupu di ciwidey di dominasi oleh semak belukar yang sedang berbunga, serta beberapa pohon hutan yang akan berbuah, jenis kupu-kupu yang bisa di temukan di TWA cimanggu bisa di lihat pada tabel di bawah ini.

Familly    
Papilionidae    
 1    Papilio memnon
 2    Papilio karna
 3    Graphiun sarpedon

Pieridae     
1    Eurema brigitta
2    Eurema hecabe
3    Eurema blanda
4    Eurema sari
5    Gandaca harina
6    Delias belisama
7    Delias crithoe
8    Prionaris  autothisbe
9    Prionaris philonome

Nyimphalidae     
1    Melanitis leda
2    Mycalesis moorei
3    Mycalesis sudra
4    Ypthima nigricans
5    Ypthima pandocus
6    Acraea issoria
7    Symbrenthia anna
8    Symbrenthia hypatia
9    Symbrenthia hippoclus

   TWAC tidak berpotensi jika di di kembangkan wisata yang berbasis kupu-kupu dengan alasan, individu kupu-kupu yang susah di temukan, kondisi habitat yang susah di lewati, serta kondisi cuaca yang terlalu dingin yang memungkinkan kupu-kupu akan beraktifitas lebih siang ketika puncak teriknya  matahari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar