“Terinspirasi dari seorang wanita lulusan kebidanan di awal tahun kelulusannya”
Entah
bagaimana awal cerita ini di mulai “namun” yang jelas semua diawali
dengan teknologi yang berkembang pesat di dunia moderen ini yaitu Hand
phone, walu tanpa melihat dan tanpa bertemu namun kita mampu mendengar
suara seseorang yang kita kehendaki sampai 24 jam penuh dalam seharinya
asalkan kuat pulsa dan tentunya inilah yang menjadi salah satu indikator
naiknya listrik di tiap KWH rumah tangga dan kosan (alay.com).
Dimana
tanpa awal dan akhir, dan tanpa meminta izin beliau membacakan sebuah
pusi dengan nada yang cepat dan lantang serta dengan penekanan nada yang
kurang begitu pas namun mengandung makna dan arti sindiran terhadap
seorang Ikhwan yang dalam kondisinya masih labil (lebih alay.com).
Puisi
yang judulnya gajelas dan pembuatnya ga di ketahui itu memberikan
penekanan bahwa seorang laki-laki mesti berani dan memiliki pendirian
terhadap apa yang telah dan akan dilakukannya, serta tak lari dari
kesalah yang di perbuatnya, bertanggung jawab atas kata-kata yang keluar
dari mulutnya, “Namuuuuuun!”.
Cinta bukanlah hal yang
lumrah dan murah untuk di katakan, karena cinta adalah anugrah tuhan
yang penuh dengan keindahan, tapi Bagi orang yang tidak bisa memaknai
cinta yang sebenarnya maka yang terjadi adalah penghianatan (bisa di
baca di NOTES sebelumnya dengan judul “OCTOBER SKY”), mencintai memang
mudah yang susah adalah di cintai oleh orang yang kita cintai.
Tentunya butuh waktu dan persiapan yang matang untuk mengungkapkan
suatu perasaan yang nantinya menjalin suatu ikatan dua insan manusia
dari segala kekurangan dan kelebihannya, karena kompatibilitas cinta
tidak dapat di ukur dari seberapa lama hubungan itu, dan seberapa intens
frekuensi bertemu dan bersama, tapi apakah selama bersam kita mampu
mengisi satu sama lain dan membuat hidup lebih berkualitas.
Kesedihan
dan kerinduan akan terasa selama yang kita inginkan dan menyayat
sedalam yang kita izinkan, maka dari itu butuh suatu keyakinan akan
suatu perasaan bukan berarti “ikhwan yang bermental tempe”.
“Suatu hari nanti, seorang ikhwan akan menjawab dengan jelas & lantang semua pertanyaan yang berikan oleh kedua orang tuamu”
(meidilaga lagi alay banget.com) 12 nov 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar