suara
takbir berkumandang, angin sunyi mulai menimpa kosan, sepi, tikus yang
terus berkeliaran mobil yang berhamburan dan hati yang rindu akan
kebersamaan keluarga. meremas hati menitikan tinta kesedihan di tengah
malam.
andai saja suasana keluarga yang indah itu telah
kembali, ku yakin semuanya di tahun terakhir kuliahku tak akan seperti
ini, NAMUN ku yakin nasib ini bukan saja menimpaku tapi juga orang yang
tangguh yang menyulam kain hitam menjadi seragam sarjana.
andai
kau tak di panggil terlebih dahulu, tuk pergi selamanya dan melihat
anakmu duduk di bangku kuliah tuk menuliskan sejarah sarjana, goresan
tinta ini akan penuh warna di sertai lantunan do'amu, ku yakin kau
memperhatikanku, mendoakanku, dan mengawasiku, namun ku rindu akan
harumnya tanganmu hangatnya pelukmu yang sudah 11 tahun tak kurasakan
lagi.
anakmu kuat bu, anakmu bisa, ai rmata yang
terteteskan ini sebagai rasa rinduku padamu, maafkan anakmu hari tu tak
dapat mengantarkan keperistirahatan terakhirmu, anakmu yang masih SD dan
tak mengerti akan suatu kasih sayang sekarang sudah tumbuh dewasa, ku
janji padamu ku akan jadi orang sukses.suara takbir kan jadi saksi
janjiku padamu bu, ku rindu merayakan hari raya bersamamu, tawa, canda,
riang ketika kau duduk di kursi rumah dulu menjadi kenangn yang tak
dapat ku lupakan, semoga kau di terima di sisnya, dan mendapat
syurganya, "ammin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar